Spirit of Love, page 4 of 7 pages

page: 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7

Puncak apartemen di mana Yamato tinggal. Yamato dan Kaori berhadapan.

Yamato:

(masih terengah-engah sedikit) Bibi… aku…

Hening

Yamato:

Bolehkah aku mencium Bibi?

Hening. 
Wajah Yamato yang bersungguh-sungguh. 
Wajah Kaori yang kaget [ia wanita dewasa, tetapi tetap kaget juga mendengarnya]. 
Kaori tidak menjawab. 
Yamato mendekat. [They're kissing, very softly ^o^]

Yamato:

Bibi… aku… ng…

Kaori:

(menyela) Dua tahun lagi.

Yamato:

A-?

Kaori:

Dua tahun lagi. Katakanlah apa yang ingin kaukatakan saat ini, dua tahun lagi.

Yamato:

Dua tahun?

Kaori:

Saat itu kau berumur 19 tahun, kau sudah bukan anak SMU lagi. Saat itu kau akan melihat sesuatu yang belum pernah kaulihat. Dan aku sudah hampir 30 tahun. Kau akan melihat perbedaan yang besar saat itu. Pada saat itu… katakanlah apa yang ingin kaukatakan.

Yamato:

Tapi bagaimana dengan Bibi?

Kaori:

Aku akan menunggumu. Datanglah, dan katakan apa yang ingin kaukatakan. Apapun itu. (tersenyum) Apapun.

Hening

Yamato:

(mengangguk) Baiklah. Aku akan menemui Bibi dua tahun lagi.

Kaori tersenyum hingga matanya terpejam. Yamato juga tersenyum [this one is a cute smile].

Yamato:

Baik! Sekarang aku akan mengantar Bibi ke stasiun.

Kaori:

Sebelumnya ke Choc Corner dulu, ya.

Yamato:

Ah? Bibi belum makan? Biar aku saja yang buatkan.

Kaori:

Mana bisa begitu? Kau harus mentraktirku makan hari ini. Aku kan sudah berikan hadiahnya!

Yamato:

(bingung, tapi kemudian mengerti) Oh…! Baiklah, Bibi! Bibi boleh makan sepuasnya nanti!

Keduanya tertawa. Turun. 
Langit berwarna biru. Cahaya matahari di antara awan tipis.
Kalender di apartemen Ishida. Tanggal hari itu dilingkari, ada tulisan Pak Ishida di dekatnya; 'ulangtahun Yamato'.

Sekolah Yamato. Stand kelas 2-A

Ketua kelas:

Yamatoo…! Aduuh… di mana sih anak ini?! Harusnya dia kan menjaga stand! Dasar bodoh! Yamatoo…!

Stand kelas 2-C. Taichi sibuk memilih makanan. Ribut sekali.
Ruri memandang kupon yang tadi diserahkan Taichi. Ada tanda kecil di sudut kiri bawah; Y.

Ruri:

Yamato...

Screen interval.
Adegan cepat dan pendek chibi Yamato, judul.

Second Scene

Dua hari kemudian. Apartemen Kaori. Seorang wanita di sofa. Kaori duduk di dekatnya.

Yuka:

Kau ini! Bagaimana kalau anak itu berubah pikiran?

Kaori:

Itu wajar, kan?

Yuka:

Tentu saja! Tapi bagaimana dengan dirimu?

Kaori:

Memangnya kenapa dengan aku?

Yuka:

(kesal) Aduuh… tentu saja nasib kisah cintamu! Kalau anak itu berubah pikiran, datang kemari untuk berkata "maafkan aku", apa yang akan kaulakukan?

Kaori:

Ya apa boleh buat. Aku harus mencari cinta yang baru, kan?

Yuka:

(ternganga) Cinta yang baru?! Berapa kali kau terlibat kisah cinta dan selalu gagal karena kau tidak bisa melupakan anak itu?!

Kaori:

(mengangguk) Aku tahu. Pasti sulit. 
(mengubah posisi duduknya, berhadapan dengan Yuka) Tapi aku harus adil padanya, Yuka. Aku tidak tahu apakah dia menyukaiku sejak kejadian itu atau baru saja. Tapi dia masih SMU! Dia berhak untuk mengenal banyak wanita, sebelum memutuskan untuk bersama wanita yang 10 tahun lebih tua. Dia harus mengetahui apa yang dia tinggalkan dan apa yang ia dapatkan, jika dia bersamaku.

Hening

Kaori:

Bagiku pun, ada keraguan yang tidak bisa kututupi. Yamato… sampai bersedia menunda, pasti karena ia mengerti keraguanku itu.

Yuka:

Begitu, ya… 
(dengan suara lebih keras) Tapi kan...

Kaori:

(menyela) Sudahlah. Ayo makan! Rasanya aku ingin makan enak hari ini! Oya, nanti kalau dia datang, akan kukenalkan padamu. Tapi jangan jatuh cinta, ya!

Yuka:

(melangkah ke pintu) Dia setampan itu?

Kaori:

(mengangguk) Sangat.

previous page

next page

Spirit of Love, page 4 of 7 pages