Spirit of Love, page 2 of 7 pages

page: 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7

Nama stasiun dan keramaian di sana. 
Seorang wanita cantik berusia sekitar 25 sampai 28 tahun.

Yamato:

(memanggil sambil berlari menghampiri) Bibi Kaori!

Kaori:

Yamato?

Yamato dan Kaori berhadapan.

Kaori:

Kukira ayahmu yang akan menjemput.

Yamato:

(mengambil kopor Kaori) Aku sedang tidak sibuk. Hanya ini barangnya, Bi?

Kaori:

(mengangguk) Kau sudah besar, ya, Yamato. Bahkan lebih tinggi dariku, ya.

Yamato:

(tersenyum)

Yamato dan Kaori berjalan ke luar bandara, menuju taksi.

Kaori:

Bagaimana kabar Gabumon?

Yamato:

Dia baik-baik saja. Dunia Digital tidak mengalami gangguan lagi. 
(melihat sebentar pada Kaori) Koshiro membuat jalur khusus, sehingga Digimon kami bisa ke dunia manusia dan kembali kapan saja. Saat ini Gabumon ada di rumah. Agumon dan Tailmon juga akan datang. Mereka ingin ikut bazaar sekolah kami

Kaori:

(tersenyum) Jangan-jangan ingin makan enak, ya?

Yamato:

(tersenyum) Begitulah.

Apartemen Ishida, pagi hari, setelah Yamato pergi ke sekolah. Di dapur, Kaori sedang membereskan sisa sarapan. Pak Ishida di sana bersamanya.

Pak Ishida:

Jadi begitu, ya.

Kaori:

(tanpa menghentikan kegiatannya, mengangguk) Mm.

Hening. Hanya ada suara air dan piring beradu di bak cuci. Tangan Kaori yang sedang mencuci diclose-up. Kemudian wajahnya.

Kaori:

Tiba-tiba aku ingat akhir minggu ini adalah hari ulangtahunnya yang ke 17. Sebentar lagi ia akan dewasa, tak terasa tinggal 2 tahun lagi. Aku… ingin melihatnya sebelum ia menjadi dewasa. Aku ingin tahu… bagaimana perasaanku yang sebenarnya.

Pak Ishida:

(melihat pada Kaori) Lalu bagaimana?

Kaori:

(berbalik, melihat pada Pak Ishida, tersenyum, kemudian kembali mencuci) Aku harus menunggu sampai akhir minggu ini.

Pak Ishida:

(tersenyum, membuka koran) Yamato pun… 
Dia itu, bukan anak yang mudah gugup. Tapi ketika ia tahu kau akan datang, ia tidak bisa menutupinya. Jika laki-laki menjadi gugup, itu artinya ada sesuatu…

Kaori sudah selesai dengan pekerjaannya. Ia mengelap tangannya dan membuka celemek. Kemudian duduk di dekat Pak Ishida.

Kaori:

Dia semakin tampan, ya. Pasti banyak penggemarnya. Seperti kau dulu?

Pak Ishida:

(tertawa kecil) Waktu itu berapa umurmu, Gadis Kecil?

Kaori:

(tertawa, mengenang) Kalian adalah pasangan termanis yang pernah aku lihat.

Hening.

Kaori:

(tampak tidak enak pada Pak Ishida) Maaf…

Pak Ishida:

(tersenyum) Tak apa…
Yamato masih muda, tapi hatinya sudah dewasa sejak lama. Aku… kami… yang memaksanya menjadi dewasa. Ia tidak pernah bisa jujur terhadap apapun. Kesedihannya, kebahagiannya, kecemasannya, semuanya… tidak bisa ia perlihatkan begitu saja. Karena itu… aku senang. Aku senang melihat wajahnya malam itu. Itu adalah ekspresi paling jujur yang pernah ia perlihatkan.

Kaori kelihatan menunggu kelanjutannya. Pak Ishida melihat padanya, tersenyum.

Pak Ishida:

Wajahnya ketika ia mengatakan ingin menjemputmu…

Kaori terkejut sesaat, kemudian tersenyum.
Screen memperlihatkan pintu. Rupanya Gabumon mendengar pembicaraan mereka.

previous page

next page

Spirit of Love, page 2 of 7 pages